Sunday, July 8, 2012

AKU DAN HATI

Ah, untuk apa aku memedam sakit dan iri.
Jika hatiku adalah temanku, maka aku harus memberikannya yang terbaik.
Adalah suatu keharusan bagiku untuk menyadari bahwa hatiku jauh lebih penting dari kefanaan egoisme dan sandiwara. 
Mereka akan musnah tertumpuk hukum alam dan kebenaran,
tapi aku dan hati akan terus menarik nafas bersama. 
Maka dari itu, hati ini berhak mendapatkan ketenangan, kesadaran bahwa dirinya berharga.
Sebab bila ia tahu siapa dirinya yang sesungguhnya, maka aku pun ikut mempelajari dan memahami diriku sendiri.
Aku dan hatiku adalah teman yang saling memiliki dan saling memenuhi.
Apalah artiku sebagai seorang manusia tanpa hati, dan apalah arti hati jika ia tak bertuan?
Pengendalian diri dan ketenangan adalah hadiahku untuk hati,
 dan hati akan menguatkanku serta memberiku jalan kepada sebuah taman di lembah bukit.
Taman ini berdiri di masa kini,
dan bukit itu menantiku di masa depan. 
Bagaimana dengan jurang yang berada di masa lalu?
Ah sudahlah, aku tak perlu melemparkan pandangan ke belakang.
Demi temanku, hati. 

No comments:

Post a Comment