Wahai rembulan
Remukkah hati itu
Ketika engkau menatap cintamu
Yang perlahan hancur dan rusak?
Bagaimana engkau bisa tegar
Menidurkan perang dalam bisu
Sementara kami berseru dengan pedih
Mencari makna sejahtera
Masih maukah dirimu
Membuka mata untuk kami semua
Bila kelak nanti hidup menjadi mati
Dan yang penuh menjadi kosong?
No comments:
Post a Comment